Senin, 14 September 2015

BUKU TERAPI QUR'ANI

TERAPI QUR’ANI
Tinjauan Historis, al-Qur'an-al-Hadis, dan Sains Modern




Oleh:
Dr.H.Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I

 'Ibn al-Qayyim berpendapat bahwa al-Qur’an itu adalah obat penyembuh total (الشفاء التام) terhadap segala macam penyakit, baik penyakit-penyakit hati (rohani) atau pun penyakit-penyakit badan. Beliau telah membuktikan sendiri dan menuturkan pengalamannya sebagai berikut:
“Pada suatu ketika aku pernah berada di Makkah dan jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter dan obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat al-Fa>tih}ah. Aku ambil segelas air zam-zam dan membacakan padanya surat al-Fa>tih}ah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku berpedoman dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar. Selanjutnya aku beritahukan kepada banyak orang yang menderita suatu penyakit dan ternyata banyak dari mereka yang berhasil sembuh dengan cepat.
Pandangan 'Ibn al-Qayyim ini belakangan mendapatkan dukungan dari sejumlah ilmuwan yang mengadakan penelitian tentang pengaruh al-Qur’an terhadap kesehatan manusia, baik secara fisik ataupun rohani.
Al-Qa>d}i>, dengan penelitiannya di Florida Amerika Serikat, menemukan adanya pengaruh al-Qur’an terhadap kesehatan manusia.  Ia mengatakan bahwa ada pengaruh menenangkan hingga mencapai 97 % akibat mendengarkan al-Qur’an. Pengaruh tersebut bahkan terlihat dalam bentuk perubahan-perubahan fisiologis yang tampak melalui berkurangnya tingkat ketegangan syaraf. Selanjutnya, Nurhayati dari Malaysia, dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997 mengatakan bahwa Al-Qur’an dapat memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Menurut hasil penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap dan mendetail bagaimana sejarah dan asal-usul ruqyah (terapi Qur’ani), bagaimana al-Qur’an dan al-Hadis mengungkapnya, dan bagaimana dahsyatnya terapi Qur’ani dan relevansinya dengan sains moderen, buku ini, insya Allah akan memberikan jawabannya.



Penerbit IMTIYAZ Surabaya
Cetakan Pertama     Juli 2015
tebal 358 hal (xx + 338)
Ukuran 15 x 23
ISBN: 978-602-7661-46-2
Harga: Rp. 80.000;

Bagi yang berminat mendapatkan buku ini dan ingin mendapatkan discount khusus, dapat menghubungi melalui WA No.Hp:  0817581229. Selamat membaca dan menikmatinya. Insya Allah banyak manfaat.  




SAMBUTAN BUKU TERAPI QUR'ANI DARI REKTOR UINSA


NILAI ALQUR-AN BAGI MANUSIA DAN KEHIDUPAN
DI ALAM DUNIA:
Pengantar Buku Terapi Qur’ani


Oleh: Prof.Dr.H.Abd A’la,MA

            Dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun, kelebihan atau bahkan bukti kebenaran al-Quran semakin terkuak ke permukaan. Dari hasil kajian dan penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan ilmuwan, termasuk dari kalangan non Muslim, dapat disimpulkan bahwa alQur-an bukan hanya sebagai kitab yang berisi norma petunjuk bagi manusia, dan bukan sekadar pembeda antara yang benar dan bathil. Namun al-Quran juga senyatanya merupakan sumber pengembangan dan penguatan sains dan teknologi. Lebih dari itu, Kitab Suci umat Islam ini bahkan bukan sekadar penyejuk hati dan penyembuh penyakit hati. Namun juga ia dapat menyembuhkan penyakit fisik yang terganas sekali pun, seperti penyakit kanker.
            Bagi sementara orang atau kalangan umat Islam, persoalan yang kemudian mengedepan adalah mengenai kebolehan dan juga kebenaran penggunaan al-Quran untuk penyembuhan penyakit fisik semacam itu. Pada sisi ini kehadiran karya sdr. Dr. H. Achmad Zuhdi DH, M.Fil.I ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Dalam buku ini, penulis yang juga dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan bahwa pola penyembuhan semacam itu memiliki dasar keagamaan yang sangat kuat. Untuk itu, penulis bukan hanya merujuk kepada dalil-dalil naqli, tapi juga kepada sejarah Islam yang memperlihatkan adanya praktik semacam itu sejak zaman Rasulullah SAW.
            Hal lain yang penting untuk digarisbawahi dari karya yang berjudul Terapi Qur-ani; Tinjauan Historis, Al-Qur-an-Hadis  dan Sains Modern ini adalah kegigihan penulis untuk menunjukkan bahwa Al-Quran benar-benar menjadi sumber yang tidak akan pernah kering untuk pengembangan sains dan teknologi. AlQur-an dilihat dari perspektif apa pun –entah kandungan makna, susunan kalimat, atau lainnya –memberikan ruang yang besar untuk hal tersebut.
            Komitmen penulis seperti itu sejatinya perlu menjadi komitmen bagi setiap muslim, khususnya kalangan intelektual. Dalam ungkapan lain, al-Quran jangan lagi sekadar dijadikan landasan teologis, atau hanya dasar hukum, atau sumber akhlak semata dalam ibadah vertikal dan horizontal serta kehidupan umat Islam secara umum. Demikian pula, pemaknaan al-Quran jangan hanya dikembangkan di seputar pengembangan teologis, fiqh, akhlak dan sejenisnya. Saatnya umat Islam, terutama intelektual Muslim Indonesia, menjadikan al-Quran sebagai dasar pengembangan sains, dan teknologi dengan beragam turunannya.
            Kemampuan umat Islam Indonesia melakukan hal itu akan menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam, dari umat Islam untuk bangsa dan dunia. Pada sisi itu, mudah-mudahan kehadiran buku ini sebagai bagian dari upaya itu. Minimal, mudah-mudahan karya tokoh muda dari Surabaya ini akan memberikan manfaat bagi umat Islam dan sesama bukan untuk upaya penyembuhan penyakit semata, tapi dalam rangka memperkokoh keimanan.
            Pembaca pasti tidak puas hanya disuguhi karya ini dari sdr. Achmad Zuhdi Dh. Karena itu karya-karya berikutnya selalu ditunggu untuk diterbitkan dan dinikmati publik dalam rangka memperkaya khazanah intelektual Muslim.
Selamat membaca.  

Rektor


Prof.Dr.H.Abd A’la,MA
Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya