Senin, 12 April 2021

PUASA DAPAT MENAMBAH IMUNITAS

 

PUASA DAPAT MENAMBAH IMUNITAS

 

Oleh

Dr.H.Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I

 

            Salah satu jenis terapi yang sangat ampuh adalah Pineal Therapy atau Terapi Pineal.  Dalam hal ini, terapi yang dilakukan adalah dengan menjaga dan mengkondisikan agar kelenjar pineal dapat memproduksi hormon sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kelenjar pineal ini dipandang mampu menaklukkan berbagai penyakit yang datang menyerang. Dokter Iftachul’ain Hambali mengatakan bahwa sesuai hasil penelitian para pakar ilmu kesehatan moderen menunjukkan bahwa otak manusia sanggup menghasilkan tidak kurang dari 50 macam obat alami yang sangat potensial dan bebas efek samping. Potensi obat ini dibandingkan dengan obat-obat sintesis melebihi hingga tiga kali lipat.

            Pineal adalah nama suatu kelenjar yang terdapat pada  pusat otak manusia. Disebut Pineal, karena kelenjar ini berbentuk seperti pine cone  atau biji pinus. Secara horisontal ia berada di antara dan di atas kedua mata, sehingga jika ditarik garis sambung antara dua mata dan titik lokasi kelenjar, maka akan terbentuk sebuah segi tiga. Pineal gland atau kelenjar pineal disebut juga sebagai mata ketiga atau pusat jiwa. Perempuan di India dan sekitarnya berkebiasaan untuk mereplikasi mata ketiga ini dengan tanda bulat di atas kedua mata.

Mata ketiga ini, dalam bahasa populernya kadang disebut sebagai “Indera keenam”, yakni Indera yang berfungsi untuk ‘sensing’ hal hal yang bersifat metafisis dan spiritual. Makin kuat indera keenamnya, makin mudah untuk “berkomunikasi” dengan Tuhan dan hal-hal gaib lainnya. Konon pada jaman dahulu indera inilah yang lebih banyak digunakan daripada indera lainnya. Semakin lama semakin jarang digunakan, sehingga secara fisik Pineal Gland ini, seiring evolusi, semakin mengecil dan mengkerut. Jadi jaman dahulu, nenek moyang kita lebih bisa mengakses informasi semesta, misal, kapan Gunung Merapi meletus, kapan gempa terjadi, bahkan kapan suatu daun akan jatuh, tanpa bantuan suatu alat.

Dari hasil studi yang dilakukan oleh Dr. Rick Strassman terkait dengan fungsi kelenjar pineal,  ternyata diketahui lebih dalam lagi tentang fungsi pineal ini. Strassman mengatakan bahwa kelenjar pineal  tidak  hanya menghasilkan hormon (seperti melatonin), lebih dari itu juga merupakan photoreceptor, sebagai mata ketiga yang fungsinya sebagai jendela bawaan sejak lahir untuk dapat melihat keberadaan ruang-ruang lain yang tidak terjangkau oleh panca indera, terutama mata.

            Menurut Dokter Ifatchul’ain Hambali, secara anatomis, kelenjar pineal ini merupakan organ yang sangat kecil. Kelenjar ini mulai berkembang sejak anak usia tiga bulan dan mencapai puncaknya pada usia enam tahun. Selanjutnya ia terus menyusut sehingga pada usia dewasa kelenjar pineal ini mengeras dengan diameter 1 mm. Lebih lanjut Hambali menerangkan bahwa kelenjar pineal terdiri dari sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya, karena itu kelenjar ini hanya produktif dalam suasana gelap (di malam hari tanpa lampu). Produksi melatonin mencapai puncaknya antara pukul 23.00 sd 02.00.  Pada siang hari atau malam hari dengan diterangi lampu yang terang-benderang, maka mata yang merasakan adanya rangsangan cahaya akan menginformasikan kepada otak yakni kelenjar pineal. Dalam keadaan demikian maka produksi melatonin akan turun. Atas dasar ini maka para pekerja malam dan mereka yang tidur dengan lampu menyala memiliki kekebalan lebih rendah terhadap penyakit dan beresiko terkena penyakit kanker lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja di malam hari atau yang tidur malam dengan lampu mati. 

Selain memproduksi hormon melatonin, kelenjar pineal juga memproduksi hormon serotonin. Dalam kelenjar pineal, serotonin dikonversi menjadi melatonin oleh adanya interaksi enzimatik. Produksi melatonin selalu berseberangan dengan produksi serotonin. Saat produksi melatonin menurun maka pada saat yang sama produksi serotonin meningkat, begitu pula sebaliknya. Hormon melatonin sangat berperan dalam mengatur, mengontrol dan mengendalikan kelenjar dan hormon yang lain serta fungsi-fungsi biologis organ tubuh yang lain, yaitu: 1) mengawasi dan mengatur kerja berbagai kelenjar endokrin yang lain dalam memproduksi hormonnya masing-masing; 2) mengendalikan kelebihan rangsangan saraf simpatik pada tekanan darah diastol dan mengurangi frekuensi detak jantung atau denyut nadi; 3) mengurangi ketegangan jiwa; 4) memperbaiki tidur; 5) memperkuat daya kekebalan tubuh; meningkatkan daya tahan terhadap bakteri dan virus; 6) mencegah kanker dan 7) mencegah pikun.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelenjar pineal dalam memproduksi hormon melatonin adalah 1) faktor cahaya, karena kelenjar pineal terdiri dari sel-sel yang peka terhadap cahaya. 2) faktor yang lain adalah kondisi hati dan jiwa. Dua penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kesedihan, emosi, marah dan stress dapat mengurangi produksi hormon melatonin serta menyebabkan terjadinya peningkatan hormon estrogin pada wanita. Hormon estrogin yang berlebihan akan menjadi penyebab timbulnya kanker payudara. Penelitian lain menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami goncangan jiwa, stress dan sebagainya maka produksi melatonin menurun tajam, sementara hormon serotonin mengalami peningkatan. Bila terjadi produksi serotonin yang berlebihan maka akan berakibat timbulnya penyempitan pembuluh darah (vaso-kontriksi) dan penggumpalan darah. Hal ini bisa menyebabkan terganggunya aliran darah dan selanjutnya akan berakibat timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke.

Selain itu, dampak lain dari emosi dan stress dapat menyebabkan meningkatnya hormon stress (katekolamin dan kortesol). Peningkatan hormon-hormon ini bisa menyebabkan jantung berdebar (denyut nadi meningkat), tekanan darah melonjak secara tiba-tiba, otot-otot menjadi tegang, napas menjadi sesak, serta kadar asam lambung meningkat. Hal ini dapat menyebabkan suatu kondisi yaitu mati mendadak. Untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan ini maka yang harus dilakukan adalah berusaha menenangkan diri, yakni dengan mendekatkan diri kepada Allah, melakukan berbagai cara seperti shalat, berpuasa, berdhikir dan juga membaca al-Qur’an. Semuanya harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah. Jika hal-hal ini dapat dilakukan dengan baik, maka akan membawa diri dalam kondisi spiritual yang tinggi yaitu terciptanya ketenangan dan ketenteraman hati, karena merasa dekat dan dalam perlindunganNya. Pada situasi seperti inilah produksi melatonin akan meningkat sehingga hormon-hormon yang lain dapat dikendalikan dengan baik dan kondisi tubuh secara keseluruhan dapat terjaga dengan baik; 3) selain faktor cahaya dan kondisi hati yang dapat mempengaruhi produksi melatonin, medan elektromagnetik juga dapat berpengaruh. Medan elektromagnetik seperti dari monitor komputer, telepon seluler, microwaver oven, jalur listrik tegangan tinggi dapat menekan aktifitas kelenjar pineal sehingga dapat mengurangi produksi hormon melatonin.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa yang dapat mempengaruhi peningkatan produksi hormon melatonin adalah faktor cahaya yang gelap, hati yang tenang dan terhindarnya dari medan elektromagnetik. Khusus untuk usaha menenangkan hati, banyak cara yang bisa dilakukan. Dalam sebuah syair sepiritual yang sangat populer di masyarakat Jawa ada yang disebut dengan lagu “Tombo Ati” (obat hati). Syair ini belakangan menjadi populer sejak dikemas dengan iringan musik modern melalui group kesenian Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Nadjib. Lagu ini menjadi semakin populer lagi ketika dinyanyikan oleh Opick dengan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Berikuit ini syair “Tombo Ati”:

Tombo ati iku limo perkarane

Kaping pisan, moco Qur’an lan maknane

Kaping pindho, sholat wengi lakonono

Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe

Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe

Salah suwijine, sopo biso ngelakoni

Mugi-mugi Gusti Alloh nyembadani

 

Artinya:

Obat hati ada lima perkaranya

Yang pertama, baca Qur’an dan maknanya

Yang kedua, salat malam dirikanlah

Yang ketiga, berkumpullah dengan orang saleh

Yang keempat, perbanyaklah berpuasa

Yang kelima, dhikir malam perpanjanglah

Salah satunya, siapa bisa menjalani

Moga-moga Allah mencukupi

 

Dalam syair tersebut dijelaskan bahwa ada lima cara untuk mengobati agar hati menjadi tenang dan tenteram, yaitu: 1) membaca al-Qur’an dengan merenungkan maknanya; 2) melakukan salat tahajud; 3) mendatangi orang yang saleh; 4) banyak berpuasa; dan 5) dhikir malam yang lama.

Dalam Alqur’an, Allah menyatakan bahwa orang yang gemar berdhikir, maka hatinya akan dijamin memperoleh ketenteraman. Allah berfirman:

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa aktifitas berdhikir, termasuk shalat, berpuasa, membaca al-Qur’an dan mendengarkannya, apalagi ditambah dengan merenungkan maknanya maka Allah menjamin akan menurunkan rahmatNya. Di antara rahmat itu adalah suasana hati yang tenang dan tenteram. Suasana hati yang tenang dan tenteram inilah yang sangat dibutuhkan oleh kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin. Apabila seseorang berhasil mengkondisikan kelenjar pineal dengan baik sehingga dapat memproduksi hormon melatonin sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, maka akan tercipta kondisi tubuh yang sehat, karena dengan hormon melatonin yang cukup akan dapat mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, memperkuat daya kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan terhadap bakteri dan virus dan dapat mencegah kanker (Dr.Iftahul’ain Hambali, Islamic Pineal Tharapy; Leonardo Vintini, Pineal Gland The Internal Eye; Pamoentjak, Kamus Kedokteran). 

     

(Selengkapnya dapat dibaca dalam buku TERAPI QUR’ANI  karya Dr.H.Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I hal. 305 sd 310).