MASJID AL-FURQAN TAMAN JENGGALA SIDOARJO JAWA TIMUR
(Waktu shubuh mundur 8 menit dan Qiyam Ramadhan 2+2+2+2+2+1)
Oleh
Dr.H. Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I
Sesuai hasil musyawarah Takmir Masjid Al-Furqan dan Lembaga Persaudaraan
Muslim (LPM) Taman Jenggala Sidoaro Jawa Timur, maka sejak Sabtu 27 Maret 2021,
waktu shubuh sudah dimundurkan 8 (delapan) menit dari waktu biasanya. Pada awal
penerapannya, ketika jam dindingnya belum diperbaharui programnya, pelaksanaan
adzannya (selama 4 hari) dengan cara menunggu masjid sebelah (tetangga)
beradzan lebih dulu hingga selesai, baru kemudian dilakukan adzan di masjid
Al-Furqan ini. Alhamdulillah, Selasa berikutnya, 30 Maret 2021, jam dindingnya sudah
dilakukan perubahan pengaturan sesuai dengan waktu shalat (shubuh) yang baru.
Perubahan waktu shubuh dengan mundur 8 menit ini mengacu pada hasil
keputusan Munas Tarjih Muhammadiyah Ke-31 di UMG pada 29 Nopember sd 20 Desember
2020 lalu tentang Kreteria Waktu Shubuh, yang kemudian ditanfidz oleh
PP. Muhammadiyah Nomor 734/KEP/I.0/B/2021 pada 20 Maret 2021 M atau 7 Sya’ban
1442 H.
Selain pengunduran delapan menit untuk waktu shubuhnya, pelaksanaan
Qiyam Ramadhan (shalat tarawih) di Masjid Al-Furqan Taman Jenggala, seperti
tahun sebelumnya (2019), tahun ini juga akan dilaksanakan 11 (sebelas) rakaat
dengan cara setiap dua rakaat salam sebanyak lima kali, kemudian witir satu
rakaat (2+2+2+2+2+1). Praktik ini
mengacu kepada Sunnah Rasulullah Saw dalam hadis shahih Riwayat Muslim berikut
ini:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم
يُصَلىِّ فِيْمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ – وَ هِيَ الَّتِي
يَدْعُوْ النَّاسُ الْعَتَمَةَ – إِلىَ الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً،
يُسَلَّمُ بَيْنَ كُلّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوْتِرُ بِوَاحِدَةٍ
“Rasulullah Saw melakukan shalat (malam atau tarawih) setelah
shalat Isya’-manusia menyebutnya shalat ‘atamah- hingga fajar sebanyak
11 rakaat. Beliau melakukan salam setiap dua rakaat dan beliau berwitir satu
rakaat” (HR. Muslim No.1752).
Pilihan praktik
Qiyam Ramadhan atau shalat tarawih 11 rakaat dengan cara 2+2+2+2+2+1 ini, selain sesuai dengan sunnah
Rasul juga relative lebih ringan pelaksanaannya dibanding yang 4+4+3,
yang sama-sama ada sunnah dari Rasulullah Saw.
Selain itu, juga sesuai dengan buku Tuntunan Ibadah pada bulan
Ramadhan oleh MTT-PP Muhammadiyah hal. 35-37(cet. VIII/2018) yang menyebutkan
bahwa di antara cara qiyam Ramadhan adalah dengan 4+4+3 atau 2+2+2+2+2+1.
Pada tahun 2019,
praktik Qiyam Ramadhan (shalat tarawih) di masjid Al-Furqan dengan cara 2+2+2+2+2+1, telah berjalan dengan baik, lancar, dan khidmad.
Beberapa Ustadz yang berkenan shalat berjamaah dan memberikan taushiyah di
Masjid Al-Furqan di antaranya Prof.Dr.H. Syafiq A Mughni, Prof.Dr.H. Achmad
Jainuri, Prof.Dr.H. Imam Muchlas, Prof.Dr.H. Burhan Djamaluddin, Dr.H. Djoko
Subagijo, Dr.H. Achmad Zuhdi Dh, Drs.H. Edy Purnomo, dan Ir.H. Ibnul Mubarok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar