TUJUH GOLONGAN
Oleh
Dr.H. Achmad Zuhdi Dh, M.Fil I
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ
الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ
فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ
فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ
شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ
عَيْنَاهُ
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tujuh golongan yang dinaungi Allah
dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1)
Imam yang adil; (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada
Allah; (3) seorang yang hatinya tergantung di masjid; (4) dua orang yang saling
mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya;
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’;
(6) seseorang yang bershadaqah secara tersembunyi sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya; dan(7) seseorang yang berdzikir
kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR.
al-Bukhari No. 660 dan Muslim No. 91)
Status Hadis
Hadis
tersebut dinyatakan shahih oleh al-Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya.
Muhammad Nashiruddin al-Albani juga menilainya shahih (Irwa al-Ghalil,
III/395). Hadis tersebut termasuk hadis yang sangat popular sehingga banyak
ulama ahli hadis yang menghimpun dalam kitabnya. Di antaranya Muwatha Malik No. 3505; Ahmad No. 9665; Al-Tirmidzi No. 2391; Al-Nasa-i
No. 5380; Ibnu Khuzaimah No. 358; Al-Thahawi
No. 5847; Al-Baihaqi No. 794; Al-Thabrani No.1105; dan Ibn Hibban No. 4486.
Kandungan Hadis
Pada hari Kiamat
nanti, manusia sangat membutuhkan perlindungan Allah Azza wa Jalla. Pada hari
itu mereka dikumpulkan di tempat lapang yang sangat luas, tidak ada naungan
apapun juga. Mereka dikumpulkan dalam keadaan telanjang, tidak memakai alas
kaki, tidak ada sehelai benang pun di tubuhnya, laki-laki dan perempuan sama.
Rasululluh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya
kalian akan dihimpun (pada hari Kiamat) menuju Allah Azza wa Jalla (إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ) dalam keadaan tidak
beralas kaki, telanjang, dan tidak dikhitan(HR. Muslim No. 7380). Yang dimaksud
dengan naungan Allah adalah naungan arsy Allah (Ibn Hajar al-Asqalani, Fath
al-Bari, II/144).
Tujuh golongan yang akan
mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat nanti adalah sebagai berkut:
Pertama, seorang Imam Yang Adil. Yang dimaksud dengan imam adalah seorang yang mempunyai kekuasaan
besar seperti raja, presiden atau yang mengurusi urusan kaum Muslimin.
Sedangkan yang dimaksud adil adalah seorang imam yang tunduk dan patuh dalam
mengikuti perintah Allah Azza wa Jalla dengan meletakkan sesuatu pada
tempatnya, tanpa melanggar atau melampaui batas dan tidak menyia-nyiakannya.
Intinya amanah. Seorang
pemimpin yang amanah, akan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan
rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas. Sebaliknya pemimpin yang
khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan
membiarkan rakyatnya tak berdaya. Jabir bin Abdillah berkata: “Sifat amanah itu akan membawa keberkahan,
sedangkan sifat khianat itu akan menimbulkan kefakiran (al-Manawi, Faidh
al-Qadir, III/183).
Kedua, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah. Dalam
sebuah hadis dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu disebutkan (أَفْنَى شَبَابَهُ وَنَشَاطَهُ فِي
عِبَادَةِ اللهِ) artinya: “Dia menghabiskan waktu mudanya
dan rajin dalam beribadah kepada Allah” (al-Asqalani, Fath al-Bari,
II/145). Pada umumnya, seseorang saat masa mudanya lebih
condong kepada kejahatan, kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan yang melanggar
syari’at. Namun ada orang yang di saat mudanya justru mengekang hawa nafsunya
dan beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla. Orang seperti inilah yang akan
dilindungi oleh Allah Azza wa Jalla .
Untuk saat ini jarang sekali kita lihat pemuda
yang mau sadar untuk ke masjid kecuali yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda
yang rajin ibadah dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari
kiamat.
Ketiga, seseorang yang hatinya
selalu terkait dengan masjid. Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid bisa berarti suka
datang ke masjid, berdiam dan berdzikir di masjid. Di mana pun dan kapan
pun, ketika waktu shalat tiba, yang
diinginkannya adalah mendatangi masjid. Selain itu juga bisa berarti suka
memperhatikan masjid (dengan memberikan infak untuk kelengkapan sarana masjid)
dan memikirkannya bagaimana agar masjid dapat dikondisikan sedemikian rupa
sehingga para jamaah merasa nyaman setiap hadir dan beribadah di masjid.
Keempat, dua orang yang saling
mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah juga
karena-Nya. Yang dimaksud adalah mereka
yang antara satu dengan yang lain berteman hanya karena Allah, sehingga teman
yang dipilih adalah didasarkan kepada keshalihan dan keimanannya kepada Allah,
bukan tertarik pada jabatan dan hartanya. Persahabatan tersebut dibangun di
atas iman sampai datangnya kematian.
Kelima, seorang laki-laki yang diajak
berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia
berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allah. Pada tahun 1952.
Buya Hamka mendapatkan undangan kehormatan ke Amerika Serikat. Selama dua bulan
ia berada di negeri paman Sam itu tanpa membawa istri, saudara maupun sahabat. Malam
itu, Buya Hamka beristirahat di sebuah hotel di Denver. Ia baru tiba jam
sembilan dari negara bagian lainnya. Sebelum tidur, Buya Hamka mengerjakan
shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ qashar. Terdengar
suara ketuk pintu, beberapa saat setelah ia shalat. Rupanya, seorang pelayan
hotel. Dengan senyum simpul penuh hormat, pelayan itu menawarkan, “Apakah tuan
malam ini perlu ditemani perempuan muda?”
Buya Hamka
mengakui, saat itu dorongan hasrat lelaki memang sedang bergetar. Hampir dua
bulan ia sendirian di negeri yang jauh ini. “No, thank you,” demikian jawaban
tegasnya lalu menutup pintu kamar hotel itu dan beristirahat. Paginya, ketika
shalat Subuh, Buya Hamka merasakan shalat kali itu lebih khusyu’ dan jauh lebih
berkesan daripada sebelumnya (Tafsir al-Azhar, al-Ankabut ayat 45).
Demikianlah kira-kira
contoh laki-laki yang sanggup menahan diri dari godaan wanita. Orang semacam
inilah yang insya Allah masuk dalam tujuh golongan yang akan diselamatkan Allah
pada hari kiamat.
Keenam, seseorang yang bershadaqah dengan dirahasiakan sehingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya. Maksudnya, sedekah yang
paling utama adalah sedekah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Tidak
diumumkan, tidak dipublikasikan. Namun
boleh saja seseorang bersedekah dengan memperlihatkan kepada orang lain dengan
maksud memberikan contoh kepada
masyarakat luas supaya ikut bersedekah. Allah berfirman: “Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Baqarah: 271).
Ketujuh, seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam
keadaan sepi lalu meneteskan air matanya. Maksudnya adalah orang yang rajin
berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga terkadang air
matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya kepada Allah. Dikatakan ia
berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama adalah
yang disembunyikan, karena akan lebih terjaga dari riya’. Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua mata yang tidak disentuh oleh
api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang
bergadang karena menjaga peperangan di jalan Allah”(HR. al-Tirmidzi No.1639).
Semoga meginspirasi
dan mencerahkan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar