BERBAGI
BAHAGIA
Oleh
DR.H. Achmad
Zuhdi Dh, M.Fil I
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
وَيَقْدِرُ لَهُ
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku
melapangkan rizki dan membatasi (menyempitkannya) bagi siapa yang Dia kehendaki
di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan
menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang terbaik (QS. Saba, 39).
Alkisah, seorang
pemuda berangkat kerja dipagi hari… Memanggil taksi, dan naik… “Selamat pagi
Pak”,…katanya
menyapa sang sopir taksi terlebih dulu… “Pagi ini sangat cerah, ya Pak?”
Sambungnya sambil tersenyum,… lalu bersenandung kecil…Sang sopir tersenyum
melihat keceriaan penumpangnya. Dengan senang hati, ia pun melajukan taksinya… Sesampainya
di tempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar 100 ribuan, untuk argo yg hampir 75 ribu…
“Kembaliannya buat bapak saja…selamat bekerja Pak”...kata pemuda dengan senyum. “Terima kasih…” Jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur…senang dan
bahagia...
‘Wah.. aku bisa sarapan dulu nih… Pikir sopir taksi itu… Dan ia pun menuju ke sebuah warung
langganannya. “Biasa Pak, nasinya?” Tanya si penjual nasi itu.
“Iya biasa,
....Tapi, untuk pagi ini tambahkan sepotong ayam...”, jawab Pak sopir dengan
tersenyum bahagia.
Dan, ketika
membayar nasi, ditambahkannya lima ribu rupiah. “Buat jajan anaknya ya bu?” ... kata sang sopir yang juga
ingin berbagi bahagia.
Dengan uang
jajan lima ribu (yang biasanya hanya dua ribu), pagi itu, anak si penjual nasi berangkat
ke sekolah dengan senyum lebar karena senang dan bahagianya.
Saat jam
istirahat sekolah, tidak seperti biasanya, anak tadi tidak hanya membeli
sepotong roti untuk dirinya, namun ia
mengajak temannya yang kebetulan tidak membawa bekal, lalu membeli dua buah roti
untuk dia dan temannya itu......Ia rupanya juga ingin berbagi bahagia dengan
temannya......... “Terima kasih mas, jajannya”, kata temannya yang hari itu
tidak terbayangkan dapat jajan...
Begitulah…cerita bisa berlanjut..
Bergulir… .seperti bola salju…Pak sopir bisa lebih
bahagia hari itu… Begitu juga
keluarga si penjual nasi… Teman-teman si anak…keluarga mereke…Semua tertular kebahagiaan…
(diadaptasi
dari “http//isal.wordpress.com” dengan ditambah dan dikurangi seperlunya).
Berbagai bahagia, bisa berupa
memberikan sejumlah nasi bungkus kepada warga miskin. Memberikan bantuan uang
SPP bagi anak sekolah yang tidak mampu. Membantu mencarikan pekerjaan kepada
orang yang masih menganggur. Mencarikan jodoh bagi yang belum mendapatkannya.
Sekedar membantu memberikan nasihat dan solusi bagi orang yang menghadapi suatu
masalah, dan masih banyak lagi cara lain dalam berbagi bahagia, membuat orang
lain merasa senang dan bahagia.
Berbahagialah,
orang-orang seperti kita yang setiap harinya sanggup berbagi bahagia. Dalam
sebuah hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ
فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا
خَلَفًا. وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا »
(رواه البخارى ومسلم)
Dari Abu Hurairah
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah
seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat
yang turun. Salah satunya memohon: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi
dermawan yang menyedekahkan hartanya.' Dan satu lagi memohon: 'Ya Allah,
musnahkanlah harta si bakhil”.(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadis tersebut
seharusnya dapat memotivasi kita agar gemar bersedekah, berbagi bahagia setiap
hari. Menurut hadis tersebut, orang yang gemar berbagi, bersedekah setiap hari,
malaikat selalu mendoakan kepadanya agar uang atau harta yang disedekahkannya
diganti oleh Allah (doa malaikat: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi dermawan
yang menyedekahkan hartanya'). Sebaliknya, hadis tersebut mestinya dapat menyadarkan
kita agar tidak lagi bakhil, merasa eman dan enggan bersedekah. Karena, jika
kita bakhil, tidak mau berbagi, enggan bersedekah, maka akan terkena doa
malaikat yang dapat memusnahkan harta kekayaan kita (doa malaikat: 'Ya Allah,
musnahkanlah harta si bakhil). Na’udzu billah min dzalik. !
Bersedekah,
berbagi bahagia, selain sedekahnya akan diganti oleh Allah, dan bisa jadi akan
ditambah dan dilipat-gandakan, bersedekah juga bisa menjadi wasilah untuk
mendapatkan berbagai kemudahan. Hal-hal yang tadinya sulit diperoleh, sulit
dicarikan solusinya, dalam banyak kasus, lantaran bersedekah, semuanya menjadi
mudah. Misalnya kesulitan dalam memperoleh kesembuhan dari penyakit yang dideritanya,
karena bersedekah dengan ikhlas, Allah pun kemudian memberikan obat yang dapat
menyembuhkannya.
Ada seorang
wanita Saudi Arabia bernama 'Abiir (28 tahun) yang sedang dilanda penyakit
kanker. Ia adalah seorang wanita yang kaya raya, sangat cantik jelita dan
mengagumkan, bahkan mungkin tidak berlebihan jika dikatakan, kecantikannya
merupakan tanda kebesaran Allah. Setiap lelaki yang di sekitarnya
berangan-angan untuk memperistrikannya atau menjadikannya sebagai menantu
putra-putranya. Hal ini dapat difahami dari pembicaraan 'Abiir tatkala
bercerita tentang dirinya dalam acara Radio Qur'an Saudi "Buyuut
Muthma'innah" pada tahun 2011.
Abiir adalah
seorang ibu yang memiliki seorang putri yang berumur 9 tahun bernama Maya.
Sakit yang diderita sangatlah berat, bahkan sampai-sampai ia menangis akibat
keluhan rasa sakit dan kepayahan yang dirasakan. Karena banyak mengonsumsi
obat-obat kimia, rambutnya yang indah mulai berguguran.
Pada
suatu malam, datanglah putrinya (Maya) duduk di samping sang bunda. Maya
membawa sedikit manisan (kue) untuk diberikan kepada bunda. Maya bertanya:
"Bunda…engkau dalam keadaan baik..?". Ibu menjawab, "Iya".
Lalu Maya memegang uraian rambut sang bunda, …ternyata uraian rambut itupun
berguguran di tangan Maya. Lalu bunda berkata kepada sang putri,
"Bagaimana menurutmu dengan kondisiku ini wahai Maya..?". Maya
kemudian tak sanggup menahan tangisnya.
Sang bunda pun menangis melihatnya, lalu memeluknya.
Suatu hari,
sang bunda tidak sanggup menerima penderitaannya, akhirnya ia mencukur seluruh
rambutnya. Melihat sang bunda menggundul rambutnya, Maya mengeluhkannya, dan menyayangkannya. Ia
berkata, "Mama..kenapa engkau melakukan ini? Apakah engkau lupa bahwa aku
telah berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu, dan agar rambutmu tidak
berguguran lagi? Maya terus berusaha untuk berdoa agar Allah menyembuhkan sang
bunda, dalam setiap kesempatan. Maya kemudian bercerita kepada bunda bahwa
dirinya sudah sebulan tidak membeli
sarapan pagi di sekolah dengan uang jajannya. Ia selalu menyedekahkan uang
jajannya untuk para pembantu yang miskin di sekolah, dan ia meminta kepada
mereka untuk mendoakan sang bunda. Mendengar tuturan sang putri, Abiir (sang
bunda) pun tidak kuasa menahan air matanya, ia pun kemudian memeluknya sambil
menangis…". Maya kembali berdoa untuk kesembuhan sang bunda.
Sebulan
kemudian, Abiir kembali periksa ke rumah sakit. Setelah diperiksa, para dokter
mengabarkan kepadanya bahwa mulai saat ini ia sudah tidak membutuhkan lagi
obat-obatan kimia. Kondisi kesehatannya telah semakin membaik. Abiir pun
menangis karena saking gembiranya mendengar berita itu. Para dokter sempat
marah kepadanya karena telah mencukur rambutnya, dan mengingatkannya agar ia
tetap kuat dan beriman kepada Allah serta yakin bahwasanya kesembuhan ada di
tangan Allah.
Dalam
perjalanan pulang ke rumah, semua bergembira dan bahagia, demikian pula dengan
sang putri, Maya, yang tertawa bahagia melihat kebahagiaan dan kegembiraan sang
bunda. Saat itu Maya berkata kepada sang bunda: "Mama…dokter itu tidak
ngerti apa-apa, Robku (Allah) yang mengetahui segala-galanya". Sang bunda
bertanya, "Apa maksudmu, Maya?".
Maya berkata, "Aku mendengar papa berbicara dengan sahabatnya di
HP, papa berkata padanya bahwasanya keuntungan toko bulan ini seluruhnya ia
berikan kepada yayasan sosial panti asuhan agar Allah menyembuhkan bunda".
Mendengar tuturan Maya, sang bunda pun terharu, menangis karena sikap keluarga,
baik suami maupun anak yang begitu perhatian, demi kesembuhannya.
Sekedar
untuk diketahui, keuntungan tokonya dalam sebulan tidak kurang dari 200 ribu
real (sekitar 500 juta rupiah), dan terkadang lebih dari itu. ( www.firanda.com).
Begitulah
dahsyatnya doa yang didukung dengan bersedekah. Dengan doa yang terus-menerus
dan sedekah yang tak tanggung-tanggung (200 ribu real atau 500 juta rupiah),
penyakit kanker yang diderita oleh Abiir, disembuhkan oleh Allah Swt.
Allah telah
berjanji dalam firman-Nya:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rizki yang terbaik (QS. Saba, 39).
Allah telah membuktikan janji-Nya. Maya yang
selalu berdoa dan bersedekah berhari-hari dengan uang jajannya demi kesembuhan
sang bunda, dan suami yang selalu berdoa serta mohon doa dari berbagai pihak
dengan didukung sedekah sebanyak setengah milyar rupiah dari keuntungan tokonya
selama sebulan demi kesembuhan sang isteri, maka Allah menggantinya dengan
rizki berupa kesembuhan sang bunda. Memang benar, Allah adalah sebaik-baik
pemberi rizki. Allah adalah yang paling tahu apa yang lebih dibutuhkan oleh
hamba-Nya.
والله اعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar